Paradigma Pendidikan Emansipatoris dalam Perspektif Pemikiran Jurgen Habermas

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis dan merekonstruksi paradigma pendidikan kontemporer melalui perspektif pendidikan emansipatoris Jürgen Habermas, dengan menyoroti landasan teoretis dan metodologis bagi model pendidikan yang dialogis, humanis, dan transformatif. Masalah utama pendidikan modern terletak pada dominasi pendekatan instruksional teknis yang membatasi partisipasi reflektif serta melemahkan kesadaran kritis peserta didik. Dengan metodologi kualitatif berbasis studi kepustakaan, penelitian ini mengkaji karya utama Habermas, terutama Knowledge and Human Interests dan Theory of Communicative Action, untuk menjelaskan hubungan antara pengetahuan, kepentingan, dan praktik pendidikan. Habermas mengemukakan tiga orientasi kepentingan pengetahuan, teknis, praktis, dan emansipatoris, di mana orientasi terakhir menjadi dasar pembebasan individu dari dominasi struktural dan ideologis. Pendidikan dipahami sebagai proses pembentukan subjek otonom dan kritis melalui dialog bebas dominasi, dengan guru berperan sebagai fasilitator diskursif. Analisis perbandingan dengan Paulo Freire menunjukkan bahwa Habermas menawarkan kerangka rasional-diskursif, sementara Freire menekankan praksis transformatif. Kritik dari Foucault dan sosiolog kritis menyoroti sifat utopis “situasi bicara ideal” serta kurangnya perhatian pada ketimpangan nyata. Secara keseluruhan, teori Habermas memberikan fondasi paradigmatik untuk membangun pendidikan yang lebih humanis, demokratis, dan berorientasi pada emansipasi sosial.